SYUNAHOME~ Belajar Jadi Ibu ❤️

Anggota Institut Ibu Professional (IIP) Kalimantan Selatan

Jumat, 07 Desember 2018

[Game Level 4 Day 10] Memahami Gaya Belajar Anak

Bismillahirrahmanirrahim.

Duh, ternyata saya belum submit hari ke-10!  Baiklah, jadi saya mau menulis sedikit tentang belajarnya ya, kemarin saya dan nuy belajar menggambar dan mengenal bentuk dasar (bulat, persegi, segitiga).

Kamis, 06 Desember 2018

[Game Level 4 Day 9] Memahami Gaya Belajar Anak

Bismillahirrahmanirrahiim.

Sudah hari ke-9. Yeay!
Hari ini kami belajar mengenal alat transportasi.

Saya mengajari Nuy dengan bantuan buku mewarnai (yang kebetulan materinya adalah alat transportasi) dan juga buku lainnya yang kebetulan memiliki gambar kendaraan.

[Game Level 4 Day 8] Memahami Gaya Belajar Anak

Bismillahirrahmanirrahiim.

Hari ini kami belajar main air! Yee, awalnya memang sama sekali nggak kepikiran belajar ini. Tiba-tiba saja dapur basah. Jadi, ya apa boleh buat. Jadilah proyek memahami gaya belajar anak ini dari insiden ini saja.

[Game Level 4 Day 7] Memahami Gaya Belajar Anak

Bismillahirrahmanirrahiim.

Alhamdulillah. Hari ini kami belajar mengenal warna. Teknik yang saya gunakan mengajari warna pada Syuna tidak berbentuk buku, atau video seperti biasanya. Namun lebih kepada alam.
Selasa, 04 Desember 2018

[Game Level 4 Day 4] Memahami Gaya Belajar Anak

Bismillahirrahmanirrahiim.

Alhamdulillah, memasuki hari ke-4.
Hari ini lagi-lagi saya harus bekerja ke luar kota. Jadi saya tidak bisa mengajari Nuy dengan projek. 

[Game Level 4 Day 3] Memahami Gaya Belajar Anak

Bismillahirrahmanirrahiim.

Hari ini saya dan Nuy bermain lewat video. Caranya gampang. Tinggal buka youtube! Hehe.

[Game Level 4 Day 6] Memahami Gaya Belajar Anak

Bismillahirrahmanirrahiim.

Hari ini Nuy membantu saya memasak di dapur. Dengan seluruh excitement yang terkadang membahayakan, dia sangat antusias untuk membantu segala hal yang saya lakukan. Misalnya

> Nyemplungin ikan ke minyak (yang PASTINYA masih belum panas supaya aman)
> potong2 sayuran.
> masukin gulgar.

Saya merasa agak bahaya jaga
seandainya saya ngasih dia peralatan beneran, soalnya dia belum mengerti bahayanya.

Jadi saya kasih satu pisau - pisauan. Saya harap itu ngak berbahaya karena terbuat dari plastik.

But...
Namanya juga anak anak, jadi dia tetap maksa pakai yg asli. LOL.

Tapi dari eksperimen belajar di dapur ini, Nuy punya banyak banget hal penting. Misalnya:

✨ secara auditori :
-memahami instruksi
-mematuhi larangan
-repeat.

✨ secara visual :
-meniru gerakan
-menerapkan dalam tindakan
-memodifikasi bentuk (alias gak karuan)

✨ secara Kinestetik :
-potongannya mulai rapih.
-menyelesaikan semua potongan dengan baik.

#harike6
#tantangan10hari
#gamelevel4
#gayaBelajarAnak
#kuliahBunsayIIP

Senin, 03 Desember 2018

[Game Level 4 Day 5] Memahami Gaya Belajar Anak

Bismillahirrahmanirrahiim.

Yeay, masuk hari ke-5. Hari ini kami bermain centil, yakni main BP. 
Kebetulan ada BP punya sepupu perempuan Syuna yang ketinggalan di rumah, jadi kami memutuskan untuk bermain BP^^
Kamis, 29 November 2018

[Game Level 4 Day 1] Memahami Gaya Belajar Anak

Bismillahirrahmanirrahiim.

Alhamdulillah bisa menuliskan cerita di tantangan gaya belajar anak di hari pertama ini. Sedikit terlambat, sih. Hehe. But, let's starting!
Rabu, 28 November 2018

Aliran Rasa Game Level 3 Family Project

Assalamu'alaikum 

Alhamdulillah bisa menuliskan aliran rasa saya selama mengikuti Game Level 3: Family Project ini di hati terakhir.
Minggu, 11 November 2018

[Game Level 3] Family Project Day 10

Bismillahirrahmanirrahiim.

Alhamdulillah, menggenapkan tugas Family Project agar tepat diangka 10 hari, akhirnya terbitlah postingan ini. Yuhuuuu

Sabtu, 10 November 2018

[Game Level 3] Family Project Day 9

Bismillahirrahmanirrahiim.

Lama tidak menulis disini, monmaap, soalnya bapak Nuy sedang balik kampuang. Jadi saya agak lebih sibuk daripada biasanya (alesan).
Jumat, 09 November 2018

[Game Level 3] Family Project Day 8

Bismillahirrahmanirrahiim.

Hari ini, saya dan Syuna pergi ke tetangga sebelah untuk menghadiri undangan acara selamatan.
Kamis, 08 November 2018

[Game Level 3] Family Project Day 7

Bismillahirrahmanirrahiim.

Masya Allah... Ternyata saya lupa copas isi Projek hari ke-8 ini kemarin pas setor link. Hmmm, Begitulah, resiko kalau mengerjakan dekat tenggat waktu. Suka ke skip.

Okay, karena dokumen Word tentang hari ke 8 sudah saya hapus. Saya akan menulis singkat saja ya.

Rabu, 07 November 2018

[Game Level 3] Family Project Day 6

Bismillahirrahmanirrahiim.

Hari ini saya dan Nuy kembali ke aktivitas menggambar dan memasak bersama. Dua proyek ini cukup efektif dan juga mudah dilakukan karena sudah ada punya peralatannya. Memasak sebagai permainan basic dan mewarnai hitung-hitung buat Melatih motorik halus nuy. 

Selasa, 06 November 2018

[Game Level 3] Family Project Day 5

Bismillahirrahmanirrahiim.

Hari ini hari yang berat karena kurang lebih 12 jam berpisah dengan Nuy. How I miss those nyebelin things she did to me. Hehehe *anak Kalsel, gaya Jaksel* *norak, minta timpuk*
Senin, 05 November 2018

[Game Level 3] Family Project Day 4

Bismillahirrahmanirrahim

Hari ini saya dan Nuy mencoba satu hari kedamaian dengan cara mengontrol emosi. Apalah artinya pengen anak sabar tanpa mamak yang nggak sabar dulu sebelumnya. Sabar, bukannya menahan amarah ya, karena menurut saya beda output antara menahan amarah dengan sabar.

Jadi, cerita dimulai dengan pagi Anuy membantu memasak, bayam yang seharusnya dibikin sayur bening, akhirnya masuk ke dalam wajan penggorengan yang berisi stok minyak goreng terakhir. Hahaha...

Minggu, 04 November 2018

[Game Level 3] Family Project Day 3

Bismillahirrahmanirrahim

Hari ini ada ading Ais datang ke rumah. Jadi Nuy selama 7 jam hari ini berteman dengan ading Ais, lumayan lah hitung-hitung belajar punya adek kan (?). Awalnya dulu memang agak sulit, tapi sekarang setelah beberapa kali bergaul dengan ading Ais, Nuy semakin perhatian dan sayang dengan adik sepupunya ini.

Selama Ais ada di rumah, semua aktivitas nyaris dilakukan bersama. Makan, makan berdua. Mandi, mandinya berdua. Bermain, juga pastinya berdua. Tadinya saya kira ini akan jadi latihan emosional yang bagus untuk Nuy, karena dia lumayan cemburuan dengan emaknya ini dan saya belum bisa membayangkan bagaimana kalau dia akan punya adik. hehe

Sabtu, 03 November 2018

[Game Level 3] Family Project Day 2

Bismillahirrahmanirrahim.

Hari ini tantangan yang saya lakukan adalaah... BERKEBUN!

Yep, jadi ceritanya, karena Nuy itu tipe anak yang visual banget alias apa yang sekelilingnya kerjakan dia bakal ngikut juga, ide ini pun akhirnya tercetus begitu saja. Awalnya kami cuma pengen lihat-lihat pekarangan, sekaligus bantu-bantuin nenek yang sedang membersihkan bunga-bungaan favorit beliau.

Tapi melihat ada sarung tangan nenek yang masih nganggur, Nuy pun mulai beraksi sebagai gardener cilik.

Jumat, 02 November 2018

[Game Level 3] Family Project Day 1

Bismillahirrahmanirrahiim

Hari ini saya memutuskan untuk memantau emosional Nuy sekaligus memberinya aktivitas untuk melatih konsentrasi. Kebiasaan di rumah nenek memang tidak bisa langsung serta merta saya ubah. Misalnya untuk kebiasaan di gendong, saya perlu waktu untuk mengembalikannya seperti semula; Berjalan berdampingan sambil saling berpegangan tangan.


Kamis, 01 November 2018

[Game Level 3] Family Project Idea

Bismillahirrahmanirrahim.

Sekarang kita memasuki game level ke-3. Wow.  Excited banget bagaimana hal ini akan berlangsung. Semoga lancar untuk sepuluh hari ke depan.


Senin, 15 Oktober 2018

Aliran Rasa Game Level 2: Melatih Kemandirian Anak

Bismillahirrahmanirrahim.

Meski terlambat, mari kita menulis sedikit tentang aliran rasa saat mengikuti kegiatan game level dua kemarin. Oke, jadi singkatnya kemarin itu saya dan Syuna belajar melatih kemandirian seperti makan sendiri dan juga membereskan mainan sendiri. Secara garis besar komunikasi saya dan Syuna cukup baik. Syuna bisa memahami arahan saya, terkadang memang harus dibantu karena di lapangan ada kendala. ^_^

Jumat, 12 Oktober 2018

[Game Level 2 Day 10] Tantangan Melatih Kemandirian

Bismillahirrahmanirrahiim 

Hari ini Nuy berteman dengan ading Aisy. Rasanya senang sekali melihat mereka berdua akur (meski tidak begitu lama hehe). Yang jelas bisa sambil diamati saja, hitung-hitung belajar mandiri untuk beraktivitas tanpa ada mamanya. 


[Game Level 2 Day 9] Tantangan Melatih Kemandirian

Bismillahirrahmanirrahiim.

H-2 sebelum finish. Saya sedang ada hal yang perlu fokus lebih, jadi latihan Kemandirian agak sedikit dipermudah. Untuk makan masih makan sendiri dengan porsi yang sesuai. Membereskan mainan dan juga buku yang sudah dia pakai biasanya juga berdua.


[Game Level 2 Day 8] Tantangan Melatih Kemandirian

Bismillahirrahmanirrahiim.

Hari ini saya dan Syuna menemani Tante Nan pergi ke rumah untuk mencari berkas apotek. Pulangnya, Nuy diberi banyak kue oleh tante. Katanya sih beli di depan puskesmas. Ada banyak banget jenis kuenya. Nuy paling suka yang cake karena gampang dimakan dan nggak pedas.

Rabu, 10 Oktober 2018

[Game Level 2 Day 7] Tantangan Melatih Kemandirian

Bismillahirrahmanirrahiim.

Hari ini, Nuy bermain dengan peralatan bermain masak-masakannya yang sudah lama tidak dipakai.

[Game Level 2 Day 6] Tantangan Melatih Kemandirian

Bismillahirrahmanirrahiim.

Hari ini memasuki hari ke-6. Saya dan Syuna belajar untuk membereskan buku. Kebetulan kami baru saja menerima buku hasil berburu di Surockboyo Gramedia Sale minggu kemarin.
Senin, 08 Oktober 2018

[Game Level 2 Day 5] Tantangan Melatih Kemandirian

Bismillahirrahmanirrahiim.

Praktek makan mandiri masih berlangsung! Hari ini Nuy tampak masih kelelahan sesudah perjalanan jauh kemarin. Jadi makannya rapi jali. Dia sedang kalem. Hehe
Minggu, 07 Oktober 2018

[Game Level 2 Day 4] Tantangan Melatih Kemandirian

Bismillahirrahmanirrahiim.

Hari ini saya, nenek, dan Nuy pergi ke Banjarmasin. Kami bertiga pergi dengan niat yang berbeda-beda. 
Sabtu, 06 Oktober 2018

[Game Level 2 Day 3] Tantangan Melatih Kemandirian

Bismillahirrahmanirrahiim.

Alhamdulillah masuk hari ke-3 aja nih. Lagi, saya topiknya mengajari Nuy untuk belajar makan secara mandiri.
Jumat, 05 Oktober 2018

[Game Level 2 Day 2] Tantangan Melatih Kemandirian

Bismillah.

Hari ini saya kembali mengajarkan Nuy untuk makan sendiri dengan lebih rapih. Mengajarkan kemandirian supaya makannya tidak berhamburan terlalu banyak.
Kamis, 04 Oktober 2018

[Game Level 2 Day 1] Tantangan Melatih Kemandirian

Bismillahirrahmanirrahiim.

Hari ini saya akan memulai mengajari Nuy untuk mandiri dalam hal makan sendiri.

Ya, karena nuy sudah menginjak usia 3 tahun lebih. Jadi rasa-rasanya sudah lumayan bisa dikomunikasikan sedikit soal makan ini.  Rutinitas dia setiap hari.

Kamis, 27 September 2018

Aliran Rasa Komunikasi Produktif

Aku tidak tahu, komunikasiku dengan anakku belakangan memburuk. Aku mulai mengurangi porsiku tersenyum pada anakku seperti saat dia baru saja lahir ke dunia. Aku mulai belajar menyuarakan kekesalanku atas ulahnya. Aku mulai bisa melakukan hal-hal yang buruk padanya, yang tidak pernah kulakukan sebelumnya.

Aku merasa stress. Ternyata perlakuanku tidak juga membuatnya semakin baik seperti yang kuharapkan. Aku kira, dengan keras kepadanya dia akan melembut. Padahal, itu bertentangan sekali, aku juga tahu itu. Apa selama ini aku sudah melakukan kesalahan saat mendidiknya?

Senin, 17 September 2018

[Game Level 1 Day 12] Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Assalamualaikum warahmatullah hiwabarkatuh.

Yeay, udah Hari ke-12 aja nih^^
Nggak terasa udah satu minggu lebih ngisi blog yang satu ini (syunahome.blogspot.com).  

Ternyata game ini membantu saya mencatat progress komunikasi sekaligus membekukan kenangan. Senangnya! Semoga nanti bisa saya baca-baca lagi saat senggang di masa depan.

[Game Level 1 Day 11] Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Assalamualaikum warahmatullah hiwabarkatuh.

Hari ini pagi-pagi Mama Ais sudah datang ke rumah, menepati janji untuk men scan berkas sama-sama ceritanya. ^^

Kebetulan banget Nuy hari itu juga diajak sama Nenek Andhika untuk jalan-jalan ke Kandangan. Gayung bersambut. Nuy bersemangat untuk jalan-jalan...

Sabtu, 15 September 2018

[Game Level 1 Day 10] Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Assalamualai warahmatullah hiwabarkatuh. 

Hari ini Nuy bermain dengan uwa dan juga nenek karena emaknya harus menemani Aisy dan Tante ke rumah sakit dahulu, mereka ingin memeriksakan Aisy ke spesialis THT karena telinganya kembali sakit dan juga sekaligus cek rutin tante ke dokter kandungan. 

Jumat, 14 September 2018

[Game Level 1 Day 9] Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Hari ini, saya mengabulkan keinginan Syuna untuk sekolah. Tapi hanya sebagai observer, alias untuk mengamati saja dahulu. Kebetulan beberapa ratus meter dari rumah nenek ada sebuah Taman kanak-kanak. Jadi pagi setelah selesai makan kami pun berjalan kaki kesana.

Kamis, 13 September 2018

[Game Level 1 Day 8] Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Assalamualaikum warahmatullah hiwabarkatuh.
Hari ini kami berteman dengan ading Aisy. Yeay!
  
Oke, alasan sebenarnya, saya dan mama Ais berencana memeriksakan telinga ading Aisy pagi itu ke poli THT RSUD DS. Namun berhubung dokternya sedang sibuk karena putrinya sakit dan dirawat. Jadi kami menggantinya dengan aktivitas yang lain di tempat nenek.

Apa itu? Yups, bermaiiiin.
Apa lagi? 

Kami bermain lipat-lipat baju, mandi bersama, dan sederet aktivitas lainnya hingga tiba jam makan siang. Ading Aisy dan Nuy berteman baik sekali, Alhamdulillah.

Oh iya, agaknya, jiwa keadilan dalam diri Nuy memang dominan. Jika melihat Ais dipaksa atau kesulitan, dia pasti membantu dengan sigap, bisa dengan baik-baik "sini ding, kaka nuy bantu", atau "Ais tu gak mau diangkat tante! Lepaskaaaaaaaannnn!!!!"

Baiknya, meski tegas, dia sedikit-sedikit tetap mendengarkan nasehat mamaknya.
Misalnya waktu dia berebut susu kotak yang tinggal satu tadi siang. Keadaan sudah memanas karena nggak ada pihak yang mau mengalah.

Pelan-pelan saya coba ngomong... "Nak... Susunya biar mama dulu yang simpan. Nanti kita minum sama-sama, habis susunya ada dua. Nanti adiknya sedih kalau cuma Nuy yg minum".
Meski manyun, dia akhirnya menyerahkan susu kotak itu. Nggak jadi berebut.

Case closed!
Next,
Hari ini saya membaca beberapa artikel parenting dan juga beberapa tips menghadap polah anak usia 3 tahun.

Jadi, sepertinya kegigihan Nuy belakangan memang bukan saya doang yang mengalami. Tapi juga buanyaaaak Ibu-ibu lain di luar sana.

3 tahun. Masa-masa rebel, katanya. Hahaha. Anak sudah bisa memilih apa yang dia mau, tapi dia belum mengerti dan belum bisa menimbang dengan baik akibat positif dan negatifnya, atau baik dan buruk hal yg dipilihnya.

Nah, menurut artikel itu, disini peran kita sebagai ummu madrasatul ula (ibu adalah sekolah pertama) itu. Kita harus bisa memberikan insight tentang dunia, baik-buruk, dan hal lainnya. Termasuk di dalamnya konsep Ketuhanan, tatakrama/kesopanan, pembiasaan hal-hal lain seperti beribadah, adab, dll, ya literally basic2 gitu.

❤️ ❤️ ❤️

#hari8
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasi produktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
Rabu, 12 September 2018

[Game Level 1 Day 7] Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Assalamualaikum warahmatullah hiwabarkatuh.

Hari ini Nuy balik lagi ke rumah nenek Rantau setelah beberapa hari di desa yang mana aplikasi yang lancar dibuka cuma Whatsapp. Yeay!

Kami pulang sekitar pukul setengah 12 siang bersama nenek Andhika. Hari ini Kakek sedang ke Banjarmasin, jadi kami naik sepeda motor saja.

Nah, lucunya, tadi itu Nuy salah paham. Karena nenek pas pulang dan nganterin itu masih pakai seragam mengajar, jadi Nuy mikirnya kalau nenek akan pergi ke sekolah lagi, dan dia akan ikutan pergi ke sekolah juga buat belajar 😆

Nuy bahkan mengemasi mainan dan membawa tas punggung.

Katanya: "Mama, Nuy sudah besaaaarrr"

😂😁👏👏👏👏

Pas sampai di rumah nene Rantau, dia langsung protes dengan cara nggak mau turun dari sepeda motor.

"mama, anuy tu mau sekolah.. Anuy mau belajar! Kaya kaka Ami Syifa " katanya dengan mata hampir menangis.

Rasanya tuh geli geli gemesh liat wajahnya yg serius. Lha iya, sekolah dimana umur 3 tahun nak? *browsing paud *

Lagian saya dari awal nggak bilang bakalan sekolah. Cuma Nuy yang berfikirnya itu begitu. Oke, berarti ini ceritanya kalau pakai tas dia beranggapan kalau saya itu pengen ke sekolah ya.

Dengan intonasi lemah lembut, saya jelasin, kalau mau ke sekolah kakaknya, boleh-boleh saja. Asaaaaal... Besok kita berangkatnya. Kalau sekarang sudah telat, kakak udah mau pulang.

Saya nggak panjang kali lebar memberi penjelasan, saya membuatnya sesederhana mungkin

Saya coba berempati bagaimana supaya Nuy bisa gembira tanpa merasa lebay.

Alhamdulillah, akhirnya bisa tenang. Kami pun memutuskan untuk melihat anak TK depan rumah besok.

#hari7
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasi produktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Selasa, 11 September 2018

[Game Level 1 Day 6] Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Assalamualaikum warahmatullah hiwabarkatuh.

1 Muharram.
Selamat tahun baru. Hari ini kami cuma bermain di rumah,  bersama kakek dan nenek, acil, paman, dan baby Abd. 

Nuy suka sekali makam buah pisang, dan kebetulan, nenek juga punya stok buah pisang yang banyak di rumah. 

Dapat di tebak, Nuy makan buah pisang buanyak sekali. 

Dia sering kali bertanya dengan saya sebelum mulai makan:

"Ma, boleh makan pisang lah? Bolehkah Nuy buka kulitnya sendiri? "

Semacam pertanyaan yang ingin jawabannya itu iya. Dan jawabannya memang begitu sih, iya, boleh! Hehe

Poin-poin permainan kami hari ini kurang lebih seperti ini penjabarannya:

🍌 Refleksi pengalaman 

Saya sudah memiliki berbagai  pengalaman dengan menangani Nuy. Kalau saya emosional dan agak keras, dia bisa lebih keras dari saya. 

Jadi, hal yang paling bagus untuk Nuy adalah saya lembut, tapi tetap tegas jika ada hal yang tidak boleh dilakukannya. 

🍌 Mengendalikan Emosi

Dalam menjadi lembut dan tegas. Maka sektor emosi harus benar-benar dalam kondisi yang prima. Karena saat tegas, cobaannya banyak euy. Hehe

🍌 Tidak bisa >> bisa! 

Nah, ini saat Nuy membuka kulit pisang. Biasanya dulu itu kan saya yang ngupas, terus, sekarang Nuy yang ngerjainnya. 

Soalnya saya selalu menekankan bahwa: KAMU ITU BISA! 

Kalau dia sedang merajuk dan bilang: 

"Nggak, Nuy nggak bisa... "

Saya tekankan lagi kalau dicoba dulu, baru bilang begitu. 

Biasanya Nuy habis itu akan mencoba (meski biasanya kekeuh nggak Bisa lagi hehe), tapi disana langsung saya bantuin supaya dia bisa. 

Kalau berhasil saya courage lagi:

" TUH KAN, BISA! KAMU ITU BISA"

Harapannya, dia akan selalu berfikir Kalau dia itu bisa. 

🍌 Intonasi suara lembut. 

Yep, seperti yang saya tulis diatas, lembut tapi tegas. Hehe

🍌 KISS! 

Nggak menjelimet, saya pakai kata-kata yang dipahami Nuy saja. 

🍌 Ganti perintah dengan pilihan. 

🍌 Observasi

#hari6
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasi produktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
Senin, 10 September 2018

[Game Level 1 Day 5] Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Assalamualaikum warahmatullah hiwabarkatuh.

Hari ini lagi-lagi ada kondangan tetangga, temen saya SD. hehe.

Saya berangkat jam 10 pagi sesudah selesai beres2 kamar dan mencuci baju. Sedikit lebih lama sampainya karena saya berangkat dari rumah kakek dan nenek.

Sebelum berangkat, saya sudah briefing dengan Nuy. 

Alhamdulillah Nuy mendengarkan dan melakukan sesuai dengan kesepakatan sebelum berangkat. Dia makan dengan lahap dan juga tidak menangis ^^

Dia juga mau duduk di belakang sepeda motor dan memeluk saya (saya pakai rok sehingga sulit bergerak jika nuy duduk di depan seperti biasa).

Alhamdulillah, cewek sholehah hari ini mood nya bagus sekali! ❤️

#hari5 
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
Minggu, 09 September 2018

[Game Level 1 Day 4] Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Assalamualaikum warahmatullah hiwabarkatuh.

Malam kemarin kami dijemput nenek dan kakek untuk pergi ke desa. Besok ada undangan perkawinan anak sahabat karib kakek, jadi kami berdua (mama dan Syuna) juga diajak serta untuk datang kesana.

Nuy tidur dengan pulas malam itu, senangnya hati mamak! ❤️

🎑🎑🎑

Pagi hari ini, kami bangun, mandi, sarapan, dan menyiapkan baju untuk disertakan. 

Alhamdulillah, di tempat kakek dan nenek, Nuy sangat kooperatif. Jadi aktivitas pagi hari sangat lancar. 

Nuy mengikuti seluruh instruksi dan saya berhasil mengucapkan semuanya dengan intonasi yang lembut.

Penyampaian informasi juga smooth dengan metode KISS (Keep Information Short and Simple).

🎑🎑🎑

Sorenya, Nuy juga sangat-sangat kooperatif dengan bermain bersama Kakek-Nenek dan pergi bersama ke lapangan desa untuk melihat festival dandang.

Alhamdulillah. It's a good Day!

🎑🎑🎑

Smartphone Abah lagi rusak, tapi karena beliau sudah beli hape biasa, kami malamnya bisa saling telpon.

Hmmm, rasanya seperti dulu. Yang kalau kangen ditelpon. Bukan via teks di WA. Hehe

Abah bercerita tentang rumah di Malang yang akan jadi share home dengan dua temannya dan juga aktivitas kampus seputaran semprov yang insha Allah akan dilaksanakan minggu depan.

Saya senyum-senyum. Ya iyalah, soalnya kalau Abah cepet selesai skripsian, berarti cepat pulang. Berarti cepet bisa sama-sama lagi! Hehehe

#hari4
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasi produktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
Sabtu, 08 September 2018

[Game Level 1 Day 3] Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Assalamualaikum warahmatullah hiwabarkatuh.

Alhamdulillah hari ini bengkak gusi Nuy sudah mereda. Rewelnya lumayan berkurang jadi kesibukan saya berkurang.

Sebagai gantinya, saya hari ini sibuk sekali menyuruh dia membersihkan gusi dan menyikat gigi agar mulutnya tetap bersih.

Alhamdulillah, pernyataan keinginan saya bahwa dia rajin menyikat gigi dia lakukan...

Pagi-pagi, dia langsung ke dapur menyikat giginya. Dan tidak cukup sekali. Dia menyikat gigi 3 kali dengan sikat gigi yang berbeda-beda (FYI, semua sikat gigi yang dipakai adalah milik Nuy). 😁

Hahaaa... Senang sekali hati mamak!

Saya juga pelan-pelan mengajarkan bahwa dia itu bisa sikat gigi sendiri, bukannya tidak bisa. Tapi memang sementara tetap harus didampingi mama untuk memastikan kumannya sudah habis disikat semua atau belum.



#hari3
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasi produktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
Jumat, 07 September 2018

[Game Level 1 Day 2] Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Assalamualaikum warahmatullah hiwabarkatuh

Hari jum'at ini sebenarnya jadwal saya lumayan senggang. Hanya saja Nuy lumayan rewel karena gusinya sedang bengkak. Jadilah, hari jumat ini berubah menjadi hari yang lumayan menguras emosi. 

Mungkin karena stok sabar saya yang lagi sedikit, ditambah kurang tidur karena Nuy beberapa kali terbangun dan menangis saat malam hari, (juga deadline tulisan saya yang malam sebelumnya tidak terpenuhi karena sibuk meladeni Nuy). 

Akibatnya mood saya menjadi jelek (sekali). 
Ah, padahal periode menstruasi saya sudah selesai.

❤️❤️❤️

Setelah selesai mandi, mencuci dan makan. Paginya sekitar pukul 9 saya berangkat ke puskesmas bersama Nuy. Saya berencana ke poli gigi untuk memeriksakan giginya.

Saat itu saya kacau sekali.

Kepala saya sakit karena kurang tidur, otak saya terjaga karena masih ada deadline yang belum selesai, sementara hati saya merasa kalut karena gagal merawat gigi Nuy yang berlubang dan bengkak.

Hati saya benar-benar campur aduk.

Semua itu ditambah lagi  dengan pernyataan dokter gigi yang tidak bersedia menerima pasien anak.

Meski begitu saya tetap berusaha tenang. Tapi saat saya ingin kembali ke rumah, Nuy mulai menangis karena tidak mau pulang dari puskesmas (dia sibuk menonton upin ipin).

Saya berusaha menjelaskan  bahwa sesi konsultasi sudah selesai, saya pun meminta dia agar mau duduk di atas sepeda motor. Meski menangis, Nuy akhirnya mau menurut kata-kata saya.

Berusaha menenangkannya, saya lajukan sepeda motor menuju sebuah peternakan untuk melihat sapi yang sedang asyik memakan rumput, saya ajak dia bicara dan berdialog. 

Tapi dia teguh sekali, distraksi saya kurang mempan. Ya Allah Ya Lathiif :')

Hal itu berlangsung sampai di rumah. Siang hingga sore, Nuy nemplok di badan seperti bayi koala. 

❤️❤️❤️

Malamnya saya bercerita panjang kali lebar dengan Abah. Curhat booo!

Tapi saya salah langkah. Hal itu malah membuat Abah jadi khawatir. Katanya, jadi pengen cepat pulang saja.

Nyesss.

Nggak tega saya jadinya. Saya pun menutup curhatan hari itu dengan nada ceria bahwa nuy tetap banyak makan dan kooperatif saat diminta minum obat.

Hmmm, It's a Hard Day...

Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah.... 

❤️❤️❤️

Satu-satunya hal yang bisa saya lakukan hari itu adalah tegas mengatakan pujian dan kritikan. Meski emosi rasanya sudah di ubun-ubun.

Saya tetap memuji saat dia mau minum obat dan saya tegas untuk memberi kritik saat sesi konsul habis dia harus segera pulang ke rumah.

Meski hari ini sulit, Semoga besok saya bisa lebih baik daripada hari ini... Aamiin ^^



#hari2
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasi produktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
Kamis, 06 September 2018

[Game Level 1 Day 1] Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Assalamualaikum warahmatullah hiwabarkatuh.

Alhamdulillah akhirnya bisa meluangkan waktu untuk belajar lagi. ^^

Kali ini saya ditantang untuk melakukan 10 Hari Komunikasi Produktif di kelas Bunda Sayang Kalimantan Selatan.

Awalnya saya tuh nggak ngeh, apaan sih yang dikerjakan ini? Bikin ceklis kah? Bikin game apa kah? Bikin cerita harian kah? 🤔😁

Untung kebingungan saya tidak berlanjut terlalu lama karena teman-teman di grup memberikan penjelasan tentang pelaksanaan game ini dengan sangat jelas. 

Saya melihat beberapa hasil tulisan dan setelah saya pahami, benar, ini tuh sesuai dengan namanya, tantangan! 😆

Oke, langsung aja kita bercerita tentang komunikasi produktif saya hari ini, ya!

-----

Hari ini ada dua tetangga dekat rumah yang sedang melakukan resepsi perkawinan.

Dari pagi saya tuh udah gatel pengen bantu-bantu (meski nggak tahu pengen bantu apaan). 

Sayangnya kebetulan saya juga lagi diamanahi untuk menjaga anak-anak kakak (Ami, Syifa, Malik) yang sedang dapat jadwal dinas malam di rumah sakit, jadi saya mengalah. Saya tetap tinggal di rumah sementara nenek pergi ke seberang untuk melawat (bantu-bantu).

Ami dan Syifa berangkat ke sekolah pukul 7:22 setelah sarapan. Sementara Syuna dan Malik tetap di rumah bersama saya. 

Setelah mereka mandi dan makan. Tantangan saya pun dimulai, bagaimana caranya agar dua anak aktif ini bisa kalem? 😂

Saya memutuskan untuk memberi mereka screen time 15-20 menit tontonan favorit mereka, Tayo The Little Bus. Sementara saya sarapan sekaligus beberes dapur.

Apakah trik saya langsung berhasil ?
Mereka langsung kalem?

Wah, Nggak!

Keduanya kemudian malah berebut memegang smartphone. Teriakannya saling balas membalas. Kebetulan keduanya lagi kurang fit karena sama-sama sedang batuk, jadi agak lebih mudah rewel. Mamak pun pusing 😅

Hampir saja emosi saya meluap. Untung saya ingat dengan sekilas materi tugas Bunsay.

Apa yang saya lakukan?

💕 Menjaga intonasi dan gunakan suasana ramah.  

Sambil menahan gejolak di dada, saya kemudian mengajak mereka untuk menonton bersama tanpa harus ada yang memegang Smartphone. 

Kebetulan Smartphone saya sudah dilengkapi dengan gurita sehingga bisa menempel ke layar datar seperti kaca, jadi menurut hemat saya seharusnya bisa jadi win-win solution buat mereka. 

Tapi namanya juga anak-anak, mereka masih ngotot untuk memegang Smartphone-nya sendiri. 

💕 Memberi pilihan 

Tidak ingin terpancing, mereka pun saya beri pilihan. Ingin menonton Tayo atau tidak? 

Keduanya mengangguk. 

Saya kemudian menempelkan ke dinding dan kebetulan mereka melihat ada video tentang permainan mobil-mobilan di suggest laman youtube saya. Keduanya sepakat ingin melihat mobil-mobilan saja daripada Tayo. 

💕  Memberi informasi yang singkat dan sederhana 

Supaya nggak terjadi salah paham, saya bilang bahwa mereka boleh nonton satu video ini sambil menunggu uwa-nya datang. 

"Nak, nonton aja didit (mobil) nya dulu. Mama makan dahulu. Uwa sudah di jalan sebentar lagi datang, baik-baik nontonnya"

💕  Menyatakan keinginan

"Anuy baik-baik sama Malik, disayang aja Maliknya. Nanti kalau anuy ganggu Maliknya sedih, peluk aja ya? "

" inggih ma, anuy pintar. Tapi anuy mau wadai buat nonton." jawabnya lagi. 

Alhamdulillah mulai smooth, pertikaian mereda. 

💕 Observasi. 

Selanjutnya saya tinggal mengawasi. Begitu janji menonton video habis, saya bawakan mereka peralatan masak-masakan. 

Baru kemudian saya ambil Smartphone-nya. Supaya nggak terlalu kaget mobil-mobilan favoritnya ilang hahahaha. 

------

Jujur saja, diantara tahapan diatas yang paling sulit itu diawal, yaitu step untuk meredam emosi. Padahal kunci semuanya ada pada SABAR. 

SA-BAR. 

Alhamdulillah sudah terlewati hari ini. Semoga bisa semakin baik



Untuk komunikasi bersama pasangan, saya tidak bisa melakukannya dengan langsung karena kendala LDM. 

Sebagai gantinya, saya bisa chat di Whatsapp dengan suami. Alhamdulillah lancar, segala hal bisa di diskusikan dengan baik. 👌

Tetap semangat ! 

#hari1
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasi produktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
Minggu, 02 September 2018

NHW Bunsay :Aktualisasi Diri


Assalamualaikum.

Halo, perkenalkan nama saya Siti Zulaeha. Saya sehari-hari akrab dipanggil Leha.

Saat ini saya berprofesi sebagai ibu rumah tangga full time dan Blogger part time. Di dunia maya, saya menggunakan nickname Syunamom.

Barangkali ada yang belum tahu apa itu Syunamom. Syunamom berasal dari kata Syuna dan mom yang artinya emak syuna. Syuna adalah putri pertama saya ^^

Saat ini saya sedang mengikuti kelas Bunda Sayang batch 4 regional Kalsel sebagai bentuk keseriusan saya belajar menjadi ibu yang lebih baik lagi. Doakan lancar ya!  ❤️

Terima kasih sudah membaca.

Wassalamualaikum. 
Rabu, 29 Agustus 2018

NHW Bunsay : Self Healing Inner Child



Sabtu, 25 Agustus 2018

NHW Bunsay: Adab Menuntut Ilmu X CoC

💯Alasan terkuat apa yang Anda miliki hingga ingin menekuni ilmu Bunda Sayang?
>> Ingin berkumpul dan belajar bersama dengan Ibu-ibu lainnya, supaya semakin bersemangat belajar untuk...
>> Meningkatkan kualitas diri sebagai perempuan, istri, dan ibu!

💯 Bagaimana strateginya?
>> Komitmen dan melakukan arahan dari fasil serta praktek langsung ke kehidupan nyata ^^

💯 Perubahan sikap apa saja yang ingin dicapai?
>> Menjadi lebih baik, pastinya!

----

Jawaban Pertanyaan Diskusi

#1. Bagaimana sikap seorang pembelajar terhadap fasilitator?

🌸 Menurut saya:
- Pastinya menghormati dan menghargai fasil atas segala kerja kerasnya memfasilitasi dan menangani peserta pembelajar.
Fasil=guru.
- Bekerja sama untuk melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan.
- Aktif di kelas. Paling tidak menyimak dan ikut memberi apresiasi terhadap fasil atau teman yang bertugas di grup.

***

#2. Saat diskusi, fasilitator menyampaikan jawaban yang dirasa kurang tepat. Apa yg anda lakukan ?

🌸 Menurut saya:
Saya berusaha menambahkan dengan izin sebelumnya. Tentunya tanpa menyinggung atau menyalahkan jawaban fasilitator dan dengan memakai bahasa yang santun.

***

#3. Jadwal diskusi sdh ditetapkan, materi sdh diposting di GClassroom, kemudian review diskusipun sdh tersedia, apa yg perlu dilakukan sebagai mahasiswi yg beradab baik ?

🌸 Berusaha menyediakan waktu khusus untuk mempelajari & memahami materi yang diberikan.  Menuliskan poin penting dan juga hal yang kurang dipahami untuk selanjutnya ditanyakan saat sesi tanya jawab di grup utama.

***

#4. Di setiap level, akan ada tantangan 10 hari, dimana Mahasiswi perlu menuliskan pengalamannya dalam melakukan tantangan
yang diberikan. Tentunya mahasiswi ingin bisa tepat waktu dalam menyetorkan tugasnya. Mana yang lebih bermartabat, membuat
setoran asal-asalan agar tepat waktu, atau berusaha mengatur
waktu dengan baik agar bisa membuat setoran berkualitas dan
bisa tepat waktu?

🌸 Dalam hal ini tentu lebih awal lebih baik dan oke oce. Diperlukan komitmen dan disiplin dalam mengerjakannya, perlu menengok kembali kandang waktu NHW saat matrikulasi.

***

#5. Materi yang disampaikan dirasa sangat bermanfaat, mana yang lebih bermartabat?
Menulis ulang materi di medsos/blog, atau Menuliskan pengalaman dan hikmah saat mendapat materi, kemudian membuat review dari sudut pandang sendiri?

🌸 Gabungan ketiganya jika memungkinkan, sehingga dalam tulisan kita punya materi dan berbagai perspektif yang berbeda.

***

#6.Mendapatkan tawaran untuk mengisi materi yang berkaitan dengan bunda sayang, Apa yang akan anda lakukan?

🌸 Saya berusaha sebaik-baiknya untuk mempersiapkan diri menunaikan tugas yang diberikan. Kapan lagi bisa belajar bareng buibu hebat?

***

#7. Kegiatan domestik dan ranah publik dirasa semakin padat, dan tidak memungkinkan untuk
mengikuti perkuliahan. Cuti atau mengundurkan diri, dibolehkan. Bagaimanakah etika saat
ingin mengajukan cuti atau mengundurkan diri?

🌸 Saat mengundurkan diri/cuti, kita harus menjelaskan dengan baik apa penyebabnya, misalnya tidak memungkinkan karena alasan tertentu atau ada prioritas lain yang lebih utama untuk saat ini. Meminta maaf jika ada salah kata/perbuatan dan menentukan sampai kapan kita cuti (Jika kita cuti) agar tidak berlarut-larut.

***

#8. Kuota Bunda Sayang terbatas, banyak IPers yang ingin mengikuti perkuliahan namun tidak
mendapat kuota. Sementara itu, ada peserta yang sudah terdaftar, tapi mundur di tengah
jalan. Bagaimanakah pendapat Anda mengenai konsekuensi yang sebaiknya diberlakukan?

🌸 Sebaiknya harus dibuat komitmen di awal masuk program kelas Bunda Sayang, apakah benar-benar serius ingin ikut ataukah ada keraguan/halangan yang sekiranya nanti bisa membuat mundur di tengah jalan. Jika sudah komitmen, Insha Allah akan bisa dilakukan.

Rabu, 15 Agustus 2018

Daily Planning 16 Agustus 2018


Pernyataan Komitmen Belajar untuk Setahun Kedepan


Selasa, 07 Agustus 2018

Tugas Pertama untuk Kelengkapan Administrasi Bunda Sayang

Nama Lengkap: Siti Zulaeha
Nama di GC: Zulaeha Achmad
No HP: 085331873384
Minggu, 25 Maret 2018

#NiceHomeWork9 Bunda Sebagai Agen Perubahan

Assalamualaikum, minggu ini kita sudah memasuki kelas matrikulasi ke-9. Yang dengan kata lain adalah nice homework yang terakhir.

Yups, rupanya pekan lalu saat NHW 8 saya keliru menyangka itu yang terakhir. LOL 😂

Nah, bertemakan Bunda sebagai agen perubahan, kali ini kita diminta menemukan passion (ketertarikan minat) kita yang paling kuat ada di ranah mana.

Bingung bagaimana menentukan passion kali ini?

Caranya simpel kok, mulailah lihat isu sosial di sekitar bunda dulu. Setelah ditemukan, maka kemudian kita akan belajar untuk membuat solusi yang terbaik untuk keluarga dan masyarakat.

Rumus yang kita pakai dalam hal ini adalah:

PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE

Social venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan.

Sedangkan social enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur.

Ah, saya di poin ini teringat dengan dr.Gamal Albinsaid, si penemu bank sampah. Konsepnya mirip dengan kata-kata beliau di salah satu seminarnya yang pernah saya ikuti.
Passion yang membantu orang lain, kita dapat kegembiraan, masalah orang lain selesai. ❤

Jika kita bisa membuat perubahan di masyarakat yang diawali dari rasa emphaty, lalu kemudian membuat sebuah usaha yang berkelanjutan dan juga termasuk dalam ranah yang kita sukai (you can say it "passion", right? 😉)

Jadi secara sederhana, kita bisa menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar kita dengan menggunakan kemampuan enterpreneur diri kita.

Yang perlu diingat adalah:  Untuk melakukan perubahan tidak perlu menunggu dana dari luar, tapi cukup tekad kuat dari dalam.

Mulailah dari yg sederhana, lihat diri kita, apa permasalahan yg kita hadapi selama ini, apabila kita bisa menyelesaikan permasalahan kita, dan membagikan sebuah solusi, bisa jadi ini menjawab permasalahan yg dihadapi oleh orang lain. Karena mungkin banyak di luar sana yg memiliki permasalahan yg sama dengan kita.

Oke, mari kita langsung ke jawaban saya aja ya untuk meringkas waktu 

----------------------------------------------------------

Minat, Hobi, Ketertarikan:

❤ Membaca
❤ Menulis,
❤ Buku-buku dan permainan anak yang edukatif.

Skill Hard, Soft:

💐 Saya bisa memfasilitasi kegiatan menulis dengan Blogging, namun jika ribet dengan penggunaan perangkat komputer masih bisa diakali dengan menggunakan smartphone (oke, bila anak-anak sepertinya agak susah untuk menggunakan ini ya? Boleh juga diganti dengan buku dan menulis tangan saja☺)

💐 Saya dan keluarga (especially my sister 😜) have lotta children books! Dengan bekal ini kami bisa membuat perpustakaan mini untuk anak-anak membaca.

Isu Sosial:

💔 Anak-anak zaman sekarang lebih senang bermain dengan gawai daripada bermain langsung dengan teman-temannya. Memang tidak bisa dipungkiri hal ini pasti terjadi karena memang efek dari zaman, namun jika berlebihan bisa berdampak negatif juga kan? Kenapa tidak kita lakukan preventif dahulu untuk mencegah hal-hal jelek yang lainnya datang?

💔 Tidak ada tempat anak-anak kita di lingkungan untuk bermain secara aman dan juga memiliki nilai edukatif. (Kalaupun ada, bayarannya mahal dan tidak tersedia di kota-kota kecil)). Jika dibiarkan terus menerus tanpa ada bimbingan, bisa terjerumus ke hal negatif.
Ingat kan, predator anak sistemnya bagaimana? Mereka mengincar anak-anak polos yang kebingungan dan orangtuanya sering sibuk bekerja 

💔 Orang tua zaman now terkadang abai karena tidak tahu bahaya lingkungan tanpa ada pengawasan. Sementara itu seringkali fasilitas internet (gadget) diberikan tanpa ada filter apa-apa untuk mencegah konten negatif seperti pornografi masuk. Tujuannya apa? Supaya anak anteng. Padahal...

Masyarakat:

👉 Targetnya adalah anak-anak dari pasangan orang tua bekerja. Usia PAUD-TK-SD-SMP.

Ide Sosial:

🐣 Membangun rumah bermain yang diisi dengan permainan edukatif.

🐣 Mendirikan perpustakaan khusus untuk anak-anak yang berisi bahan bacaan sesuai dengan umurnya. Jika memungkinkan, buku-bukunya dipilih untuk merangsang sisi kecerdasan dan rasa ingin tahu pada anak-anak.

🐣 Memiliki kelas menulis seminggu sekali, mendorong imajinasi anak agar berkembang maksimal.

🐣 Disediakan kantin sehat, jadi setelah capek bermain atau membaca. Boleh makan minum yang sehat. Misalnya panganan yang dibuat tanpa pemanis, pewarna, pengawet buatan, dan tanpa MSG.
Contohnya es kacang hijau, jeruk peras, lemper, pais sagu, untuk-untuk, lumpia, dll.

🔄 Sebagai keuntungan bagi kita, bisa dipasang tarif masuk ke wahana permainan dan perpustakaan.
Tidak usah mahal-mahal, misalnya 5rb per jam atau disesuaikan dengan kemampuan finansial warga tempat tinggal kita ☺
Cemilannya beda lagi dong. 😋

----------------------------------------------------------

Aaaaaah, NHW kali ini saya kok baper yaaa... 😭

... Baper pengen mewujudkan, maksudnya. 😂

Saat mencoba memproyeksikan imajinasi tentang harapan dan mimpi ide sosial ini, saya mendapatkan gambaran yang cukup detail tentang apa, kenapa, dimana, kapan, siapa, bagaimana saya memulainya.

Buku adalah masa kecil saya, disaat saya tidak punya teman bicara, merasa sedih, tertekan, atau apapun itu, selalu ada buku-buku pemberian ayah atau perpustakaan sekolah tempat saya membenamkan perasaan. Mungkin itu kenapa kali ini saya memilih perpustakaan dan permainan anak-anak sebagai passion, ya?

Karena saya percaya, setiap anak akan senang dengan ide ini. Bermain dan mengenal banyak hal itu fitrahnya anak-anak.

Kalau menurutmu bagaimana? 😁😁

----------------------------------------------------------

Everyone is a Changemaker.
(Setiap orang adalah agen perubahan)

Salam Ibu Profesional
/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/
Minggu, 18 Maret 2018

#NiceHomeWork8 Misi Hidup dan Produktivitas

Assalamualaikum.

Minggu ini kita sudah memasuki minggu ke-8 kelas matrikulasi... Alhamdulilalah, ternyata menyenangkan sekaliii ^^ Meskipun lagi-lagi saya menjadi pejuang deadline. Saya selalu mengumpulkan tugas beberapa jam sebelum batas waktu yang ditentukan. Hahaha, it's okay ya nggak, yang penting saya nggak pernah mangkir lagi kewajiban. 

Oke, lansgung aja kita membahas NHW kali ini, jadi... kali ini kita akan belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Sebelum itu tentunya kita harus mengenali dulu misi hidup kita, jadi kita akan menggali lagi tentang bagaimana menerapkannya secara teknis. Ada dua cara yang bisa kita lakukan, saya akan menjawabnya melalui dua pertanyaan berikut (yang ada dalam kolom quote):

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)


Oke, saya akan mengambil ranah yang saya bisa dan saya sukai, saya copas dari NHW 7 yang mana linknya bisa teman-teman akses diatas ^^

Kuadran 1 : Aktivitas yang anda SUKA dan anda BISA

– Menulis di blog
– Menemani anak dan suami
– Membuat perencanaan, evaluasi, target pribadi, dll
– Membuat catatan/notulen

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE DO HAVE” di bawah ini :
1. Mental seperti apa yang harus anda miliki untuk menjadi seperti yang anda inginkan ? (BE)
2. Apa yang harus anda lakukan untuk menjadi seperti yang anda harapkan ? (DO)
3. Apa yang akan anda lakukan apabila anda sudah memiliki yang anda harapkan? (HAVE)
c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:
1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahunke depan ( strategic plan)
3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)
Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH
1. Ada 3 mental yang harus saya tanamankan untuk bisa mewujudkan hal yang saya inginkan:

- MENTAL TIDAK MEREMEHKAN DIRI SENDIRI
- MENTAL RAJIN & TIDAK MALAS
- MENTAL SELALU BERSEMANGAT

2. Mengatur jam pasti yang harus ditaati

3. Melaksanakannya secara kontinyu, tidak ada angin-anginan lagi... (Bad habits T_T)

4. OKE ini pertanyaannya ada 4 cabang ya...

a. Ingin jadi blogger yang sukses, ingin jadi ibu yang baik dan istri yang menyenangkan hati Abah. so cliche but yeah it is.

b. Ingin mempunyai pekerjaan yang stabil dan bisa jadi penggiat blogger.

c. Ingin bisa menuntaskan new year rsolusi salah satunya memasuki kelas Ibu Professional. Yeaaaahhhh...

NOTED: BERUBAH ATAU KALAH!

Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulsi IIP/
Minggu, 11 Maret 2018

#NiceHomeWork7 Tahapan Menuju Bunda Produktif

Assalamualaikum~

Alhamdulillah saya berhasil mempertahan semangat belajar dan juga sudah sampai di Nice Homework yang ke-7. Terharu... ternyata saya sudah bertahan! Hihi. Nah untuk NHW #7, hari ini kita diminta untuk mengenali diri kita sendiri dengan menggunakan tools yang disediakan. 

Sebenarnya sih ada banyak tools yang bisa dipakai, tapi berdasarkan instruksi dan kayaknya sih yang paling mudah diakses secara online itu ada di: 

  1. www.temubakat.com 
  2. http://tesbakatindonesia.com
  3. www.tipskarir.com d
  4. Tes offline

Salah satu tools yang kali ini aku coba adalah www.temubakat.com yang kebetulan kita bisa mengkonfirmasi langsung ke penciptanya yaitu Abah Rama Royani, yang juga sering menjadi guru tamu di komunitas Ibu Profesional.

Apabila teman-teman juga memiliki preferensi tools tentang pemetaan bakat yang, maka pilih juga yang sekiranya bisa dikonfirmasi ulang ke penciptanynya dan silakan aja dipakai, yang penting kita jadi lebih banyak paham tentang berbagai alat konfirmasi bakat kita. 

Nah, habis tes, kita juga perlu banget mencocokkan hasil temu bakat dengan pengalaman yang sudah kita tulis di NHW #1 sampai dengan NHW #6 supaya kita biasa readyyy masuk keranah produktif dengan bahagia. 

Okay, are you ready? Let's goooo....


Lampirkan hasil ST30 (Strenght Typology) di Nice Homework #7



Bagi anda yang ingin menggunakan tools lain yang bisa dikonfirmasi ulang, silakan cantumkan hasilnya di NHW #7

Setelah mengkonfirmasi ulang bakat kita dengan tools yang ada, kami sarankan jangan percaya 100%. Silakan konfirmasi ulang hasil tersebut sekali lagi dengan mengisi pernyataan aktivitas apa yang anda SUKA dan BISA selama ini.
Buatlah kuadran aktivitas anda, boleh lebih dari 1 aktivitas di setiap kuadran
Kuadran 1 : Aktivitas yang anda SUKA dan anda BISA
Kuadran 2 : Aktivitas yang anda SUKA tetapi andaTIDAK BISA
Kuadran 3 : Aktivitas yang anda TIDAK SUKA tetapi anda BISA
Kuadran 4: Aktivitas yang anda TIDAK SUKA dan anda TIDAK BISA

Kuadran Suka – Tidak Suka – Bisa – Tidak Bisa

Kuadran 1 : Aktivitas yang anda SUKA dan anda BISA

– Menulis di blog
– Menemani anak dan suami
– Membuat perencanaan, evaluasi, target pribadi, dll
– Membuat catatan/notulen

Kuadran 2 : Aktivitas yang anda SUKA tetapi anda TIDAK BISA

– Berjualan
– Menjaga rumah selalu rapi
– Membuat video youtube

Kuadran 3 : Aktivitas yang anda TIDAK SUKA tetapi anda BISA

– Melipat baju dan menyetrika

Kuadran 4: Aktivitas yang anda TIDAK SUKA dan anda TIDAK BISA

– Mengendarai kendaraan
– Memasang galon atau gas
Minggu, 04 Maret 2018

#NiceHomeWork6 Belajar Jadi Manager Keluarga Handal

Assalamualaikum

Bunda, sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “belajar menjadi manajer keluarga yang handal. Mengapa? karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.

Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu RUTINITAS. Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita “Merasa Sibuk”, sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.

Maka ikutilah tahapan-tahapan sbb :

Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting

AKTIVITAS PALING PENTING
1. Beribadah
2. Menemani suami serta anak Bermain.
3. Melakukan pekerjaan rumah tangga dan menulis.

PALING TIDAK PENTING:
1. Main gadget. Membuka sosial media, googling gosip atau hal yang tidak ada kaitannya dengan bahan tulisan dan upgrade ilmu.
2. Terlalu banyak mengistirahatkan diri atau bersantai.
3. Membaca buku yang tidak ada manfaatnya atau tiba-tiba melihat-lihat gudang dan sok-sokan mau bersih-bersih disana, padahal ada aktivitas yang lebih penting lagi.


Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?

JAWAB:
Terkadang malah ke hal-hal yang nggak penting. Sedih ya...

Planning selalu ada, tapi seringkali terdistraksi ke sesuatu yang nggak penting bangettt! :(

Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.

JAWAB:
1. Memperbaiki ibadah, Menemani anak lebih banyak, mengurangi campur tangan gadget.
2. Rutin menulis dan juga belajar.
3. Mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)

Saya setting adzan di hape, jadi saya bisa mendengar adzan tepat waktunya

Membersihkan rumah pagi hari.
Memasak serta pekerjaan rumah tangga yang lainnya juga saya kerjakan pada pagi hari sekitar jam 05.00 WIB sampai dengan jam 07:30 WIB

Santai dan aktivitas ringan sambil menemani anak.

Lanjut lagi jam 12.30 WIB sampai 14.30 WIB untuk aktivitas harian yang lainnya.

Selanjutnya aktivitas ringan seperti memasak, mandi, sholat, dll

Menulis dan browsing pelajaran saya lakukan malam hari saat anak sudah tertidur. Sekitar jam 18.30 WIB sampai dengan 21.00 WIB

Saya berencana untuk tidur pukul 21.00 WIB, paling lambat pukul 00.00 WIB

Jika ada deadline pekerjaan jadwal bisa fleksibel tapi dipastikan agar ketiga hal yang jadi fokus utama tidak terabaikan.

Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.

Siap!

Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan. (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai. sehingga muncul program 7 to 7)

Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?
kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.

Siap, Insha Allah akan segera dimulai. Sudah komunikasi dengan suami dan insya Allah akan diingatkan beliau jika ada yang melenceng dari rencana :)


Minggu, 25 Februari 2018

#NiceHomeWork5 Belajar Bagaimana Caranya Belajar

Assalamualaikum

Setelah malam ini kita mempelajari  tentang “Learning How to Learn”  maka kali ini kita akan praktek membuat Design Pembelajaran ala kita.

Kami tidak akan memandu banyak, mulailah mempraktekkan "learning how to learn" dalam membuat NHW #5.

Munculkan rasa ingin tahu bunda semua tentang apa itu design pembelajaran.

Bukan hasil sempurna yg kami harapkan, melainkan "proses" anda dalam mengerjakan NHW #5 ini yg perlu anda share kan ke teman-teman yg lain.

Selamat Berpikir, dan selamat menemukan hal baru dari proses belajar anda di NHW #5 ini.

MY THOUGHTS

Desain pembelajaran adalah segala sesuatu yang menurut saya akan membentuk pola belajar saya kedepannya. Semacam rancangan atau prakiraan cara belajar.

Salah merencanakan bisa jadi artinya akan merencanakan salah. Jadi bagian ini harus saya perhatikan dengan sangat teliti.

Dalam hal ini tentunya saya mesti membaca kembali tugas-tugas NHW yang sudah saya kerjakan minggu-minggu sebelumnya, dan saya dapati NHW 4 adalah fragmen penting dalam desain pembelajaran saya. Untuk saat ini list yang ada di target-target harian saya sebagai Ibu, Istri, dan Perempuan adalah rancangan yang terbaik untuk saat ini.

Lalu, gimana caranya belajar???

Ya, tentunya kerjakan dulu dong, telatenkan diri melakukan rancangan yang sudah dibuat dengan teknik S.M.A.R.T itu sebelumnya, learning by doing. 

Dengan mengerjakannya kita akan tahu apakah rancangan kita sudah pas atau ada bagian yang harus diperbaiki (bisa ditambah ataupun dikurangi), saya orang yang fleksibel dengan perubahan. Tapi teknik ini juga tidak cocok dengan beberapa orang, jadi kembali lagi dengan kepribadian Bunda bagaimana yang paling nyaman ^_^

Oh iya, untuk menjadikan NHW 4 sebagai tolak ukur, tabel yang saya buat di postingan itu sudah saya print.

Jadi sehari-hari saya bisa ngecek lagi, apakah ada bagian yang kurang?
Apakah segala sesuatunya sudah saya kerjakan?
Apakah bagian dalamnya sudah tepat?

Saya masih dalam tahap menghayati dan juga mendisiplinkan diri. Karena terkadang ada hal yang belum saya lakukan sepenuhnya, misalnya ibadah sunnah itu. Tapi sejauh ini saya merasa nyaman dengan tabel NHW 4.

Saya sedang berproses, kan saya Ibu Pembelajar! :)

Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi IIP/
Minggu, 18 Februari 2018

#NiceHomeWork4 Mendidik Dengan Kekuatan Fitrah

Assalamualaikum

Bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP, masih semangat belajar?

Kali ini kita akan masuk tahap #4 dari proses belajar kita. Setelah bunda berdiskusi seru seputar mendidik anak dengan kekuatan fitrah , maka sekarang kita akan mulai mempraktekkan ilmu tersebut satu persatu.

a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?

Yep, saya masih ingin memilih untuk menjadi Ibu pembelajar, namun kali ini saya sudah menemukan hal yang sangat ingin saya lakukan saat ini sebagai Ibu dan istri, yakni lebih mendalami ilmu parenting islami. Saya juga berniat untuk menuliskannya, sehingga orang lain yang belum mengetahui hal tersebut bisa membacanya (dan barangkali terinspirasi).

Pokoknya, saya ingin segala yang saya lakukan ada manfaatnya bagi diri sendiri dan juga orang lain ^^

b. Mari kita lihat Nice Homework #2, sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

Berat sekali, ada beberapa poin yang harus saya paksakan diri untuk bisa memenuhi target. Padahal kalau saya pikirkan lagi, waktu saya menulis itu sepertinya kok gampang ya? Hahaha

Tapi tetap tidak semangat, saya berencana untuk nge-print checklist harian saya kemarin untuk ditempel di dinding kamar agar selalu teringat untuk melaksanakannya.


b.Baca dan renungkan kembali Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.
Contoh :
Seorang Ibu setiap kali beraktivitas selalu memberikan inspirasi banyak ibu-ibu yang lain. Bidang pelajaran yang paling membuatnya berbinar-binar adalah “Pendidikan Ibu dan Anak”. Lama kelamaan sang ibu ini memahami peran hidupnya di muka bumi ini adalah sebagai inspirator.
Misi Hidup : memberikan inspirasi ke orang lain
Bidang : Pendidikan Ibu dan Anak
Peran : Inspirator

Saya yakin, kehadiran saya di bumi adalah untuk menebarkan manfaat bagi orang lain. Saya bisa menjadi ibu yang baik serta istri yang sholehah bagi suami saya (aamiin).

Dan karena pekerjaan sampingan saya saat ini adalah sebagai blogger dan saya aktif berbagi banyak hal-hal seputar parenting dan juga lifestyle , kadang kala ada beberapa surel yang masuk dari beberapa orang yang mengatakan tulisan saya di blog  itu bermanfaat.

Perasaan saya?

Waah, bukan main senangnya! ^^
Padahal saya apalah-apalah, waktu menulis itu hanya sharing, dan ternyata ada yang merasa tulisan saya bermanfaat, Alhamdulillah. Saya jadi merasa bersemangat.

Sehingga saya bisa simpulkan seperti ini:
Misi Hidup : Memberi informasi bermanfaar dengan orang lain melalui tulisan
Bidang :  parenting, blogging,
Peran : Ibu professional, Mom blogger

c. Setelah menemukan 3 hal tersebut, susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.
Contoh : Untuk bisa menjadi ahli di bidang Pendidikan Ibu dan Anak maka Ibu tersebut menetapkan tahapan ilmu yang harus dikuasai oleh sebagai berikut :
1. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang

Untuk bisa menjadi ahli dari bidang yang saya minati, maka saya harus menguasai  beberapa ilmu sebagai berikut :

1. Ilmu Ibu professional: Ilmu-ilmu seputar management (waktu, uang, emosi), Management rumah tangga, Tatacara melayani suami, Ilmu parenting. 

2. Ilmu Agama: Ilmu dunia tanpa ada ilmu agama, jadinya hambar dan sesat. Jadi ilmu agama adalah ilmu yang harus saya kuasai agar saya tidak jadi terlalu ambisius mengejar sesuatu. Terlebih ilmu parenting yang ingin saya pelajari adalah parenting islami

3. Ilmu Journaling & Menulis : Ilmu yang satu ini pastinya bermanfaat agar checklist harian saya di NHW 3 sukses. Sedangkan ilmu menulis saya perlukan agar tulisan di blog saya lebih terarah dan lebih bermakna lugas. Mengingat saya orangnya senang ngalor-ngidul. hihi... ^^
4. Ilmu produktif. Pokoknya harus selalu menghasilkan sesuatu. Semangaaattt...

d. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup
contoh : Ibu tersebut menetapkan KM 0 pada usia 21 th, kemudian berkomitmen tinggi akan mencapai 10.000 (sepuluh ribu ) jam terbang di satu bidang tersebut, agar lebih mantap menjalankan misi hidup. Sejak saat itu setiap hari sang ibu mendedikasikan 8 jam waktunya untuk mencari ilmu, mempraktekkan, menuliskannya bersama dengan anak-anak. Sehingga dalam jangka waktu kurang lebih 4 tahun, sudah akan terlihat hasilnya.
Milestone yang ditetapkan oleh ibu tersebut adalah sbb :
KM 0 – KM 1 ( tahun 1 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang
KM 1 – KM 2 (tahun 2 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan
KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif
KM 3 – KM 4 ( tahun 4) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Shaleha

Waaah, sebentar, ini menarik sekali, tidak pernah saya pikirkan sebelumnya!

Oke, jadi saya menetapkan KM 0 pada usia 23 th (2018). 

Saya HARUS mendedikasikan waktu saya sebanyak 4 jam dalam 24 jam untuk untuk mencari ilmu, mempraktekkan dan menuliskannya. 

Sehingga dalam jangka waktu kurang lebih 4 tahun, sudah akan terlihat hasilnya. Milestone yang saya tetapkan adalah sbb :

KM 0 – KM 1 (tahun 1, 2018) : Menguasai Ilmu journaling dan juga writing, waktu 4 jam saya pakai untuk belajar seputar menulis dan membuat konten yang bagus, saya juga harus belajar ilmu agama pelan-pelan misalnya dengan melancarkan hafalan juz 30 saya kembali. 

KM 1 – KM 2 (tahun 2, 2019) : Menguasai Ilmu Agama, dengan harapan sholat 5 waktu saya tidak ada yang bolong lagi, sholat sunnah saya juga bisa disiplin, bacaan saya kembali bagus, bisa mengajari anak juga.
KM 2 – KM 3 (tahun 3, 2020) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif. Hal yang sudah saya pelajari dan saya rencanakan harus saya laksakan dengan disiplin, pokoknya menjadi lebih produktif ^_^
KM 3 – KM 4 (tahun 4, 2021) : Menguasai Ilmu Ibu Professional. Yeay!

e. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.
Akan segera saya koreksi ^^
f. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan
Harus, harus, harus!

Saya harus segera melepaskan gelar miss procrastination yang berselempang di badan saya sekarang juga!

Lewat tulisan ini saya jadi diajak banyak berpikir tentang visi dan misi.

Tak sabar untuk segera bisa memulainya.

Bismillahirohmanirohim.. InsyaAllah BISA!

Salam Ibu Profesional,

Siti Zulaeha

Malang, 19 Februari 2018

/Tim Matrikulasi IIP/

Disqus Shortname

Comments system