Bismillahirrahmanirrahim
Hari ini saya dan Nuy mencoba satu hari kedamaian dengan cara mengontrol emosi. Apalah artinya pengen anak sabar tanpa mamak yang nggak sabar dulu sebelumnya. Sabar, bukannya menahan amarah ya, karena menurut saya beda output antara menahan amarah dengan sabar.
Jadi, cerita dimulai dengan pagi Anuy membantu memasak, bayam yang seharusnya dibikin sayur bening, akhirnya masuk ke dalam wajan penggorengan yang berisi stok minyak goreng terakhir. Hahaha...
Nah, kalau sebelumnya terkadang saya tuh pakai cara tegas, kali ini saya tanyain dengan baik tanpa ada emosi:
Mama: Nuy, lagi apa?
Nuy: Oooh, Anuy lagi masak-masak mau bantu mama. Nanti nene datang, lapaar jar. Jadi anuy masaki dulu, disitu nah, mama duduk aja dulu.
Jleb. Biasanya saya yang bilang begitu "anuy duduk dulu disitu" haha... Rasanya kok jadi kebalik. Nuy sudah bisa berempati sampai level bermain peran begini ternyata.
Nuy: bentar lah, mau cuci sayur dulu nah.
Mama: ok. yang bersih yaaa
Akhirnya fix, bayam tadi nggak layak masak lagi karena udah tercampur dengan minyak goreng. Mengkhawatirkan hasil masakannya kalau nekat juga dimasak.
Ternyata, anak-anak dibalik kerempongannya kadang hanya ingin membantu kita. Namun sering kali disalahpahami. Memang, menjadi pengertian dengan anak kadang sulit kalau tidak mengutamakan emosional mereka tlebih dahulu ^_^
#Hari5
#GameLevel3
#KuliahBundaSayang
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
#InstitutIbuProfesional
Hari ini saya dan Nuy mencoba satu hari kedamaian dengan cara mengontrol emosi. Apalah artinya pengen anak sabar tanpa mamak yang nggak sabar dulu sebelumnya. Sabar, bukannya menahan amarah ya, karena menurut saya beda output antara menahan amarah dengan sabar.
Jadi, cerita dimulai dengan pagi Anuy membantu memasak, bayam yang seharusnya dibikin sayur bening, akhirnya masuk ke dalam wajan penggorengan yang berisi stok minyak goreng terakhir. Hahaha...
Nah, kalau sebelumnya terkadang saya tuh pakai cara tegas, kali ini saya tanyain dengan baik tanpa ada emosi:
Mama: Nuy, lagi apa?
Nuy: Oooh, Anuy lagi masak-masak mau bantu mama. Nanti nene datang, lapaar jar. Jadi anuy masaki dulu, disitu nah, mama duduk aja dulu.
Jleb. Biasanya saya yang bilang begitu "anuy duduk dulu disitu" haha... Rasanya kok jadi kebalik. Nuy sudah bisa berempati sampai level bermain peran begini ternyata.
Nuy: bentar lah, mau cuci sayur dulu nah.
Mama: ok. yang bersih yaaa
Akhirnya fix, bayam tadi nggak layak masak lagi karena udah tercampur dengan minyak goreng. Mengkhawatirkan hasil masakannya kalau nekat juga dimasak.
Ternyata, anak-anak dibalik kerempongannya kadang hanya ingin membantu kita. Namun sering kali disalahpahami. Memang, menjadi pengertian dengan anak kadang sulit kalau tidak mengutamakan emosional mereka tlebih dahulu ^_^
#Hari5
#GameLevel3
#KuliahBundaSayang
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
#InstitutIbuProfesional
Be First to Post Comment !
Posting Komentar