SYUNAHOME~ Belajar Jadi Ibu ❤️

Anggota Institut Ibu Professional (IIP) Kalimantan Selatan

Kamis, 18 April 2019

Aliran Rasa Game 7


Bismillahirrahmanirrahim.

Warning! Aliran rasa game ke-7 Bunda Sayang kali ini mengandung sedikit unsur curhat. :p



Game kali ini bisa dibilang berkesan sekali untuk saya. Bukan hanya karena pada game kali ini saya bisa menuntaskan sampai 17 hari untuk pertama kalinya, tapi juga karena saya dapat ilmu baru tentang 4E (Enjoy, Earn, Expert, Easy).

Game ini mengingatkan saya dengan diri saya sendiri yang tidak kesampaian memasuki wilayah 4E. 

Dulu, saya termasuk lamban sekali menghitung matematika, saya lebih senang dengan bahasa atau teknologi, minat saya dulu masuk ke STIBA (Sekolah Tinggi Bahasa Asing) atau ke TI. Tapi karena izin tidak terpenuhi, akhirnya saya menceburkan diri sendiri ke bidang yang wajib mahir matematika, jadi saya kehilangan: Easy.

Di game ini saya mengerti satu hal: anak-anak tidak sama. 

Kakak saya cerdas di bidang matematika dan fisika dengan nilai nyaris sempurna, tidak lantas saya pun sama dengannya. Saya dulu harus belajar keras untuk tidak remedial.

Bayangkan moms! sejauh itu gap-nya 😂

Kala itu saya missing dimana letak saya expert, harusnya saya masuk ke Bahasa, dengan pertimbangan :
> saya pernah ikut pidato bahasa Arab, masuk 2 besar.  Skor bahasa Inggris, Indonesia, dan Arab saya rata2 diatas 90.
> nilai TI saya saat kelas IX itu perfect 100 poin. 

Sekarang bahasa dan TI buat saya tidak lagi terasa easy, rasanya biasa saja karena rasa tertarik saya sudah pupus. Saya terlalu memaksakan diri sampai kehilangan interest saya sebagai anak-anak. 

Nah kembali ke 4E tadi, bahwa setiap anak memiliki keistimewannya masing-masing. Setiap anak adalah bintang. Saya dapat relate diri sendiri dengan materi yang diberikan di kelas. 

Bahwa jika Abah Nuy expert di bidang fisika dan matematika, saya lebih menyenangi teknologi dan juga bahasa, anak-anak kami kelak tidak mutlak memiliki ketertarikan yang di bidang yang sama meskipun sudah pasti sedikit banyak ada influence dari kami berdua.

Ini menjadi tantangan juga untuk saya secara pribadi. Apakah nantinya saya bisa mendampingi anak menemukan big W dalam hidupnya? Apakah saya bisa memaksimalkan hal yang menjadi passion-nya? Apakah saya bisa 100% menjadikan adiknya bebas dari bayangan bakat si kakak?
Sungguh tantangan yang berat. Tapi, yakin, Insya Allah pasti bisa. 😁  

Untuk itu, hal terkait itu harus saya dokumentasikan secara kontinyu untuk mengamati pola favorit Nuy, hal ini karena sekarang dia masih balita jadi ketertarikannya masih terus berubah. Ibaratnya, masih icip icip semua rasa mencari yang mana yang paling enak dan cocok di hati  ^^

Insya Allah, hal ini akan berkaitan dengan projek Ibu Professional di masa Yang akan datang, jadi semoga saya bisa mengarsipkannya disini (di blog ini). Semangat!

Semua akan terasa lebih mudah jika kita bekerja di bidang yang sesuai dengan passion kita dari kecil, bukan?





Be First to Post Comment !
Posting Komentar

Disqus Shortname

Comments system